LAPORAN BIOKIMIA PENGARUH ENZIM PAPAIN TERHADAP DAGING SAPI
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGARUH
ENZIM PAPAIN TERHADAP DAGING SAPI
MATA
KULIAH BIOKIMIA
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Kelompok 5
Nur
Futri Salsabila Febriani :48416510
Resti
Lestari :48416513
Sobarullah :48416517
Dosen pengampu : RATI
Inti
Mulyo Arti, STP., MSc
Adinda Nurul Huda M, SP., MSi
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Dewasa ini enzim telah dijadikan sebagai salah satu
alternatif untuk menggantikan berbagai proses kimiawi dalam bidang industri.
Protease merupakan salah satu enzim yang menguasai 60% total pemasaran enzim
dunia yang banyak digunakan dalam bidang industri makanan, kulit, detergen,
farmasi, tekstil, dan lain-lain (Kamelia, dkk., 2005).
Industri tekstil memanfaatkan enzim protease sebagai
bahan penghilang gum pada serat sutera sehingga membuat sutera menjadi lebih
lembut dan berkilau (Sasithorn dan Luepong, 2008). Protease juga banyak digunakan sebagai
katalis untuk reaksi yang menggunakan pelarut organik. Ogino, et al., (2001)
melaporkan bahwa protease yang diisolasi dari Pseudomonas aeruginosa PST-01
dalam reaksi sintesis peptida memiliki kestabilan yang baik dalam pelarut
organik seperti dimetil sulfoxida, N,Ndimetilformamida, dan metanol. Beberapa
reaksi sintesis peptida yang dikatalisis protease yaitu regioselektif,
stereoselektif, serta rasemisasi bebas (racemization free). Enzim protease yang
telah digunakan untuk sintesis peptida dengan keberadaan pelarut organik adalah
α-kimotripsin, papain, pepsin, subtilisin, termolisin, dan tripsin (Ogino dan
Ishikawa, 2001).
Protease dapat diperoleh dari jaringan tumbuhan. Salah
satu jenis tumbuhan yang mengandung enzim protease adalah pepaya (Carica papaya
L.). Pepaya adalah tumbuhan penghasil enzim papain yang merupakan golongan
enzim protease sulfihidril (Dongoran, 2004) dan termasuk golongan tiol protease
eukariotik yang mempunyai sisi aktif sistein (Sadikin, 2002). Papain terkandung
pada berbagai bagian tumbuhan pepaya, termasuk pada daunnya. Potensi papain
dalam daun pepaya ini perlu dieksplorasi lebih lanjut karena Indonesia
merupakan salah satu negara penghasil pepaya dengan produksi mencapai 200.000
ton per tahun. (Warsino, 2003)
11.2
Tujuan
1. Mengetahui perubahan sifat fisik dari perlakuan daging yang di beri enzim papain
2. Mengetahui penyebab dari perubahan sifat fisik pada daging sapi
1. Mengetahui perubahan sifat fisik dari perlakuan daging yang di beri enzim papain
2. Mengetahui penyebab dari perubahan sifat fisik pada daging sapi
BAB II
METODOLOGI
METODOLOGI
2.1 Waktu
dan Tempat
Kegiatan praktikum mata kuliah Biokimia
dilakukan di Kampus Universitas Gunadarma tepatnya di Perumahan Taman Puspa Kelapa
Dua Depok pada 9 September 2017.
2.2 Prinsip
kerja
a. Pembuatan
ekstra papain
Mempersiapkan pepaya muda
yang sudah di bersihkan dari kulitnya lalu dipotong dan memblendernya dengan
menambahkan sedikir air untuk mempermudah pembuatan jus.
b. Penyiapan
Daging Sapi
Mempersiapkan daging sapi
untuk pengamatan dengan cara mengotong kecil daging sapi dengan ukuran yang
disesuaikan.
c. Pengamatan
menempatkan daging sapi
pada ke-dua piring yang berisi jus pepaya dengan waktu yang berbeda, piring
pertama dilakukan pengamatan selama 4 jam dan piring ke-2 dilakukan pengamatan
selama 2 jam , lakukan pengamatan dengan memperhatikan perubahan sifat pada
daging sapi.
2.3 Diagram
Alir
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
No
|
Pengamatan paparin
|
Waktu Pengamatan
|
|
2 jam
|
4 jam
|
||
1
|
Tekstur
|
Agak keras
|
Lembu
|
2
|
Warna
|
Agak pucat
|
pucat
|
3
|
Bau
|
Bau daging menyengat
|
Bau daging menyengat
|
3.2 Pembahasan
Dari
hasil pengamatan perendaman daging dengan menggunankan papain diperoleh hasil
dimana pada waktu 2 jam tekstur daging agak keras sedangkan pada waktu 4 jam
teksturnya menjaadi lembut hal ini sama
dengan yang dikemukakan oleh Fogle dkk tahun 1982 bahwa enzim papain yang
berasal dari getah daun atau buah pepaya. Papain ini merupakan salah satu enzim
proteolitik atau protease yaitu enzim yang dapat menguraikan atau memecah
rantai protein daging. Hidrolisis enzim papain mengakibatkan struktur daging
menjadi terbuka, protein miofibril dan sarkoplasma hancur, ikatan antar serabut
otot berkurang dan memendek, serabut otot mudah putus, volume antar ruang
serabut otot mengembang, akibatnya pH daging dan kemampuan protein daging dalam
mengikat air menurun dan akhirnya mengindikasikan daging jadi empuk.
Memiliki
warna agak pucat pada waktu 2-jam dan warna pucat pada waktu 4-jam dengan bau
yang sama hal ini di pengaruhi oleh oksigen dari udara , hasil pengolahan
daging akan mempengaruhi perubahan warna. Biasanya warna yang diinginkan tetap
berwarna daging segar. Namun, proses pengolahan menghasilkan perubahan warna
yang disebabkan oleh zat warna utama yang terdapat pada daging atau mioglobin,
Mioglobin akan membentuk suatu senyawa tambahan yang dapat bereaksi dengan
oksigen. Mioglobin yaitu suatu senyawa protein terkonyugasi yang berwana ungu.
Warna merah ungu ini akan berubah menjadi merah menyala atau merah terang atau
merah cerah bila mioglobin kontak dengan oksigen dari udara dan membentuk oksimioglobin.
(Buckle, dkk., 1985).
BAB
V
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa
enzim papain mempengaruhi tekstur pada daging sapi karena enzim papain
mengandung enzim proteolitik atau protease yaitu enzim yang dapat menguraikan
atau memecah rantai protein daging sedangkan warna pada daging sapi di
pengaruhi oleh oksigen yang terdapat dalam udara.
4.2
Saran
Untuk
pengamatan selanjutnya diharapkan dapat dilakukan dengan lebih detail lagi
menggunakan peralatan praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Kamelia, R., M. Sindumarta, Dan D.
Natalia, 2005, Isolasi Dan Karakterisasi
Protease Intraseluler Termostabil Dari Bakteri Stearithermophilus RPI,
Departemen Kimia ITB, Bandung.
Sasithorn, N. Dan K. Luepong, 2008, Silk
Degumming With Dried Latex Of Carica Papaya Linn, RMUTP Research Journal, Vol. 2, No. 1.
Ogino, H., T . Uchiho, J. Yokoo, R.
Kobayashi, R. Ichise, And H. Ishikawa, 2001, Role Of Intermolecular Disulfide
Bonds Of The Organic Solvent-Stable PST-01 Protase In Its Organic Solvent
Stability, Appiled And Environmetal Microbiology Col. 67, No.2 (942-947).
Warsino, 2003, Budidaya Pepaya Kanisius,
Yogyakarta.
Sadikin, M., 2002, Biokimia Enzim, Widya
Media, Jakarta
Dongoran, D. S., 2004, Pengaruh Aktivator
Sistein Dan Nutrium Klorida Terhadap Aktivitas Papain, Jurnal Sains Kimia
Vol.8, No.1, 2004: 26-28.
Fogle D.R., R.F Plimton, H.W. Ockerman, L,
Jarenback And T. Persson. 1992. Tenderization Of Beef. Effect Of Enzyne, Level
Enzyne And Cooking Method. Jurnal Of Food
Science 47 : 1113-1117.
Buckle, K. A. Et Al., 1985 Ilmu Pangan,. Penerjemah Hari Purnomo,
Adiono, UI Press, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar